"Filsuf Bertrand Russell melihatnya datang. Dalam sebuah esai tahun 1943 berjudul The Superior Virtue of the Oppressed, ia memperingatkan tentang kecenderungan yang berkembang untuk melihat korban tidak hanya sebagai alasan untuk simpati, tetapi sebagai lencana superioritas moral. Sejak itu, trennya hanya dipercepat." [Tautan di bawah.]